Jumat, 28 Mei 2010
Jumat, 17 Oktober 2008
tiga buku akan terbit dalam waktu dekat
la padaoma ennaja (naskah sastra, elegi perjalanan cinta anak manusia)
lontarabona transliterasi dan terjemahan
kumpulan elong ugi
Diposting oleh Lembaga Adat "Saoraja" Bone di 06.07 1 komentar
Minggu, 16 Maret 2008
saoraja fair
insya Allah Saoraja Fair akan dilaksanakan sebagi rangkaian peringatan hari jadi Bone ke-678 di kota watampone.direncanakan berlangsung tanggal 16 atau 17 April 2008.
beberapa acara akan digelar diantaranya peresmian perpustakaan toiporennu, launching buku, pameran foto, dan diskusi budaya.
Diposting oleh Lembaga Adat "Saoraja" Bone di 02.46 0 komentar
Jumat, 29 Februari 2008
Rabu, 19 Desember 2007
Dewan Adat Bone Gagas Pengusulan Pahlawan Nasional
WATAMPONE -- Dewan adat Saoraja Bone, menggagas pengusulan salah seorang pejuang Bone sebagai pahlawan nasional. Gagasan pengusulan pahlawan nasional tersebut, direkomendasikan dalam Dialog dan Sosialisasi Budaya di Gedung PGRI Bone, Selasa, 26 Desember kemarin.Ketua Lembaga Adat Saoraja Bone, A Baso Hamid, yang ditemui Fajar kemarin mengungkapkan, gagasan tersebut masih akan dibicarakan lebih lanjut dalam pertemuan lembaga adat Bone.
"Kita masih akan menentukan kriteria dulu, baru menetapkan nama. Untuk nama, kita harus bahas secara mendalam, karena jangan sampai kita usulkan sebuah nama, tapi tidak disepakati yang lain," ujar A Baso Hamid.
Ada beberapa nama yang mengemuka untuk pengusulan nama pahlawan nasional dari Bone, di antaranya, A Mappanyukki Sultan Ibrahim Matinroe ri Gowa, Lapawawoi Karaeng Sigeri, serta Latenritatta Daeng Serang Aru Palakka.
Dalam Dialog dan Sosialisasi Budaya yang dibuka Sekda A Amrullah Amal tersebut, hadir pakar budaya dari Makassar, di antaranya, Prof Dr Abu Hamid (Rektor Universitas 45) dan Anwar Ibrahim (Budayawan Unhas). Juga hadir Murtir Djeddawi dan Firman Batari sebagai moderator.
Selain pengusulan pahlawan nasional, ada beberapa rekomendasi lainnya yang dihasilkan dalam dialog tersebut, di antaranya, pendirian pusat pengkajian budaya, pagelaran seni budaya secara berkala, dan perluasan jaringan lembaga budaya.
Diposting oleh Lembaga Adat "Saoraja" Bone di 06.32 0 komentar
Buton tidak Hilang Sepanjang Sejarah Bone Masih Ada
Bupati Bone Sulsel H Andi Muh Idris Galigo SH menyatakan rasa bangga kepada Walikota baubau MZ Amirul Tamim yang bertekad mempererat tali persaudaraan khususnya dalam hal hubungan budaya Buton – Bone yang sejak abad ke-16 lalu telah dirintis oleh raja Bone ke-15 Arung Palakka dengan kesultanan Buton. Ia mengatakan Buton tidak akan pernah hilang sepanjang sejarah Bone masih ada. “Ini tetap kami junjung tinggi karena sudah menjadi amanah sejarah bone yang tertulis dalam daun lontar” katanya.
Hal ini disampaikan H Andi Muh Idris saat menerima kunjungan balasan utusan dari Kota Baubau (daerah eks pusat kesultanann Buton) H A Indris menyatakan rasa bangga dan haru karena pemerintah Kota Baubau menyambut baik kehadiran lembaga adat Saoraja Bone menelusuri jejak Arung Palakka beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan H A Muh Idris saat menerima kedatangan utusan pemkot Baubau yang terdiri dari Drs H Hasidin Sadif (Tokoh Budaya), L A Munafi SPd MSi (Budayawan), La Ode Hafilu (Staf Dinas Pariwisata Kota Baubau) dan Andi Tenri Mahmud MSi (ketua KKSS ) Kota Baubau di rumah jabatan Bupati Bone di Watampone Jumat (7/7).
Dikatakan, sepanjang sejarah kehidupan masyarakat Bone tetap mencatat betapa besar jasa kesultanan Buton di masa lalu. “Kami sangat berterima kasih dan salut kepada Walikota Baubau yang juga memiliki kepedulian terhadap budaya. Rakyat Bone dari era kerajaan hingga saat ini tetap mengganggap Buton adalah saudara sesuai amanah dan perjuangan Arung Palakka,” katanya.
Ia juga menyampaikan keinginan untuk bertatap muka langsung dengan walikota Baubau untuk membahas lebih jauh hubungan kekerabatan ini. Hal senada disampaikan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bone Drs Abu Bakar MM, ketua Lembaga Adat ‘Saoraja’ H. Andi Baso Hamid, budayawan Bone Drs Andi Yosman serta Drs Asmat Riyadi, Andi Baso Yusman perangkat Lembaga Adat Saoraja Bone. Mereka menyatakan menerima dengan tulus ikhlas upaya untuk menjalin hubungan ini.
Bahkan, mengharapkan agar segera lahir lembaga adat Buton untuk bersama sama melakukan kerja sama pengembangan budaya termasuk kerja sama di bidang social, ekonomi serta hal hal lain. “Kami akan menyampaikan amanah ini kepada bapak walikota. Kami ke negeri Bone atas restu dari Walikota dan beliau juga mengharapkan peristiwa hari ini untuk terus dilanjutkan hingga masa yang akan datang,” kata Hasidin Sadif, L A Munafi, Andi Tenri dan LD Hafilu. (Bardin)
Diposting oleh Lembaga Adat "Saoraja" Bone di 06.28 0 komentar